Sunday, November 22, 2009

Kiamat 2012

JAKARTA (Bisnis.com): Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Cecep Suparman menegaskan Film 2012 sudah lolos Badan Sensor Film (BSF) dan layak ditonton, sehingga masyarakat tidak perlu berpolemik soal penayangan film itu.
"Jadi Ketua BSF Mukhlis Paeni sudah menjelaskan pada saya bahwa film itu sudah lolos sensor dan layak tonton. Bagi saya pribadi film tersebut merupakan imajinasi dari Amerika [Serikat] saja, jadi cuma hasil dari kreativitas yang tinggi," tandasnya pagi ini menanggapi film yang dibuat atas dasar ramalan suku Maya itu.

Menurut dia, terlepas dari adanya polemik di masyarakat dengan kehadiran film ini, secara jernih masyarakat perlu menerimanya sebagai buah teknologi maju dan pembelajaran untuk memahami karya seni berkualitas.

“Ini merupakan pembelajaran untuk memahami realitas dari karya-karya seni yang bermutu dengan kreativitas dan imajinasi yang tinggi,” lanjutnya.

Disinggung mengenai penarikan film tersebut dari peredaran, Cecep menegaskan itu merupakan kewenangan dari lembaga sensor film. Meski demikian, Depbudpar akan mengkaji kembali kelulusan film tersebut yang dilakukan BSF jika benar-benar meresahkan masyarakat.

Issu Mengenai Kiamat 2012 ternyata menarik perhatian banyak orang hingga ditayangkan dalam sebuah film dengan judul 2012. Cuplikan film itu sudah dapat ditemukan dalam Youtube dan Link Free Download gratis yang banyak beredar di Internet.

Cecep menambahkan yang dikhawatirkan masyarakat saat ini bukan kecanggihan teknologi dari film tersebut, melainkan isu kiamat itu sendiri. Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada media massa untuk
menginformasikan bahwa filim 2012 hanyalah sebuah film yang sarat dengan imajinasi tinggi, sehingga masyarakat tidak perlu panik.

Dia memaklumi kepanikan sebagian masyarakat terutama yang pernah menjadi korban gempa bumi dan bencana alam lainnya. Namun, menurut dia, dia mengimbau agar masyarakat jangan terjebak dan terlalu percaya atas apa yang ditampilkan oleh tayangan film 2012, karena belum ada manusia yang pernah melihat kejadian kiamat sebelumnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu telah mengeluarkan kecaman terhadap film yang ditayangkan di bioskop Indonesia mulai 13 November lalu karena dikhawatirkan akan membawa keresahan publik soal datangnya hari kiamat.

Namun, sejauh ini MUI Pusat tidak mengharamkan film 2012. Pasalnya, film yang mengisahkan kiamat dunia itu belum sepenuhnya meresahkan masyarakat. Namun, jika film besutan sutradara Roland Emmerich itu terbukti berpengaruh buruk terhadap publik, maka MUI Pusat tidak segan akan meminta pemerintah menarik film itu dari peredaran.

"Sampai hari ini kita belum membahas, apalagi mengeluarkan fatwa terkait film 2012. Memang harus diakui kalau film itu telah menuai kontroversi di kalangan MUI daerah. Ada yang mengecam dan ada yang tidak," ujar Ketua MUI Pusat Amidan kepada wartawan, kemarin.

Pihaknya berharap masalah film 2012 tidak perlu di-blow up lagi. Film yang bercerita tentang ramalan suku Maya bahwa kiamat akan terjadi pada 20 Desember 2012 itu, menurut Amidan, tidak akan serta merta menyesatkan pandangan umat Islam akan hari kiamat.

Film yang dibintangi aktor kenamaan Hollywood John Cusack itu, kata dia, sebaiknya hanya dilihat dari segi positifnya saja, dan umat Islam yang menontonnya lebih mengedepankan iman dan taqwa setelah menonton.

"Bertaubatlah. Kiamat itu kan rahasia Allah. Tidak bisa diramalkan seperti halnya yang ada di film 2012 itu," ujarnya.(er)

Sumber : http://web.bisnis.com/senggang/seni-budaya/1id147860.html

1 comment:

  1. tak perlu kita takut akan kebinasaan dari dunia karena dalam Alkita pun sudah dikatakan oleh
    Yesus bahwa akan ada akhir Zaman, tapi kita sebagai umat pilihan tak usah kuatir, tetap ingat ada tertulis dalam Yohannes 3:16, yg pada intinya kita masih di kasihi dan akan mendapatkan kehidupan kekal di Sorga...

    ReplyDelete